Pilihan

Senin, 25 April 2011

Ketika lisan mengabdi

Sahabat seiman, Rahimakumullah.. Semoga dzikir telah membasahi lisan kita di pagi ini, membersihkannya dari kalimat kotor yang pernah terucap, menghiasinya dari kata-kata tak bermakna yang selalu menyibukkannya.. jika kita mampu menggerakkan lisan dalam ketaatan, semoga ia menjadi teladan bagi seluruh anggota badan.., tetapi
menangis sesal lah atas lisan yang berat kaku tuk melafazhkan nama Sang Kekasih dan menuturkan pesan penuh arti, maka bagaimana bisa ia kendalikan seluruh tubuhnya untuk mengabdi..?

Betapa mudah menggerakkan lisan, ia akan liar mengucap apa saja bila kita tidak mengendalikannya, Bahkan banyak orang menikmatinya, namun tanpa ia sadari perkataannya telah mengunci mati hatinya, menumpulkan nurani, dan mencetekkan kecerdasan spiritualnya. Seperti Bani Israil yang seenaknya memperolok perintah Allah SWT, meminta sesuatu yang tak pantas bagi mereka..

Banyak orang yang celaka karena perkataannya, bahkan perkataan seseorang dapat menghancurkan agamanya, menjual akhiratnya dengan dunia, merelakan kebahagiaan abadinya demi gurau canda sesaat.. tetapi sahabat, diantara mereka yang celaka lebih banyak yang tidak menyadari bahwa dirinya telah celaka..

Mari tata diri, awali dengan mengarahkan tuturkata lisan.. jangan memperturut kata lisan, tetapi lisanlah yang harus menuruti luapan gejolak hati yang bersih, menghantarkannya pada kemuliaan.., selamat beraktifitas! (SaiBah)

Simaklah firman Allah SWT berikut ini, artinya: “ Apakah kamu menghendaki untuk meminta kepada Rasul kamu seperti Bani Israil meminta kepada Musa pada jaman dahulu? dan barangsiapa yang menukar iman dengan kekafiran, Maka sungguh orang itu Telah sesat dari jalan yang lurus.” (Q.S. Al Baqoroh: 108)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar