Pilihan

Kamis, 26 Mei 2011

Jerat-jerat Nafsu

Pagi telah mengajarkan kita bagaimana dahsyatnya berjuang melawan jaring hawa nafsu yang menjerat. Tarikan kemalasan, rayuan kantuk, dan godaan santai mencoba menjauhkan kita dari manisnya ibadah, dzikir, tafakkur, yang membuahkan peningkatan iman dan menghasilkan semangat menghadapi hidup dengan penuh keyakinan bahwa Allah SWT menyertai kita selalu...

Seringkali kita dihadapkan dengan situasi yang memaksa kita untuk terjebak dalam dosa. Dengan pongahnya syaitan berkata: ”diamlah ditempatmu, dan lakukan apa yang menjadi pilihan nafsumu” Begitulah karakter nafsu, bila tak cepat kita melawannya, maka ia akan menguasai kita, dan siapa yang dikuasai nafsunya maka tangisan dan penyesalan adalah akhir pilihannya. Betapa banyak orang yang terjatuh dalam dosa dan ia tidak mampu bangkit kembali. Seperti sobekan pada kain yang mudah melebar, dosa jika tidak segera dijauhi dan diperbaiki akan semakin merusak.

Jangan mengira kebaikan itu hanya cukup dengan mendirikan sholat saja. Sesungguhnya pangkal dari segala kebaikan adalah ketika kita mampu menundukan nafsu kita untuk mentaati Allah SWT. Jadilah Yusuf zaman ini yang mampu melawan keadaan ketika terperangkap rayuan, atau penggembala kambing yang lebih tertarik dengan recehan yang halal daripada milyaran haram yang menjanjikan.. atau Abu Bakar zaman ini yang dipaksa menerima amanah jabatan karena mendapat kepercayaan bukan mencari-carinya secara hina..

Ranjau-ranjau dosa telah dipasang oleh syaitan, duri-duri tajam telah ditebar, kerikil-kerikil telah berserakan di sekeliling kita, di rumah, di jalan, di ruang kerja, di Handphone, di lembaran-lembaran kertas kerja kita bahkan telah merasuk ke kepala dan hati kita.. mari persiapkan diri untuk berjuang menghadapinya.. semoga Allah SWT memberkahi kita..! (SaiBah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar